Jumat, 07 Maret 2014

Komponen Elektronika Dasar

Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen, yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen elektronika ini selalu ada dalam setiap rangkaian elektronika. Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor, IC , danLampu Tabung. 
 Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.

Dalam dasar elektronika penggunaan  kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.

1) Resistor
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Resistor tersebut adalah seperti yang ditunjukan pada gambar.

Kode Warna Pada Resistor

Ketika arus listrik melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas. Dampak energi panas yang berlebih akan menimbulkan kerusakan pada resistor. Oleh karena itu,resistor memiliki rating daya yang merepresentasikan seberapa besar arus maksimum yang diperkenankan melewati resistor. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah ¼ Watt atau ½ Watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 Watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.

2) Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/ bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara, untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.

Gambar Simbol Kapasitor


Kode Angka Dan Huruf Pada Kapasitor





Kapasitor Polar
Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah contoh jenis kapasitor polar. Rating tegangan kedua kapasitor tersebut rendah, yaitu 6.3 Volt – 35 Volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut.


Kapasitor Polar

Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 Volt. Kapasitor nonpolar yang banyak digunakan biasanya memiliki rating tegangan 250 Volt atau lebih. Nilai kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atau kode warna.

Kapasitor Non Polar

Kapasitor Variabel
Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nilai kapasitansinya relatif kecil, biasanya diantara 100pF dan 500pF.

Kapasitor Variabel


Kapasitor Trimmer
Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor ini didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan untuk diatur nilainya hanya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100pF. Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.

Kapasitor Trimmer

3) Induktor
Induktor adalah komponen elektronika berupa kumparan yang terssusun dari lilitan kawat. Induktor merupakan salah satu diantara komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya jika diberi medan magnet bisa menghasilkan listrik. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. 
Gambar Simbol Induktor

Gambar Induktor

Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Satuan induktansinya dalam ilmu elektronika disebut henry dengan notasi penulisan huruf l. Suatu induktor dikatakan ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi.
Berdasarkan kegunaannya Induktor dapat bekerja pada:
1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. Frekuensi menengah pada spul MF
3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring
4) Dioda
Dioda berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0.7 Volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0.7 Volt ini disebut forward voltage drop.
Dioda dapat dibedakan menjadi:
  • Dioda Signal. Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang terbuat dari bahan silikon.                                                                                                                                                                   Dioda Signal 
  • Dioda Rectifier. Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan samadengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage samadengan 50V atau lebih besar.                                                                                                                                                                                                                                                                                      Dioda Rectifier
  • Dioda Zener. Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage  sudah berada di daerah breakdown. Ketika  reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Dioda Zener


5) Transistor
Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik.
Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor tersebut ditunjukan oleh gambar.

Transistor NPN dan PNP

Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.

6) Transformator
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.

Gambar Transformator

7) Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. 
Susunan kontak pada relay adalah:
  • Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
  • Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
  • Changeover  : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

Relay

8) Thyristor
Komponen ini disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.

9) Tranducer
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
  • LDR (Light Dependent Resistance), Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar.
                                               
                                                                           LDR
  • NTC (Negative Temperature Coeffisient), Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.
                                                            
                                                                   Simbol NTC
  • PTC (Positive Temperature Coeffisient), Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil.
                                                                                                                    Simbol PTC


###
Toko Elektronika Solo


Selasa, 04 Maret 2014

Kabel Listrik Mobil

Kabel listrik untuk mobil adalah bagian dari  fungsi pengapian mobil (Ignition) yang merupakan bagian paling vital pada kendaraan bermotor.  Kabel listrik untuk mobil mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan kabel listrik pada umumnya. Kabel listik mobil yang digunakan  pada kendaraan (mobil, motor, truk, dsb) sering disebut sebagai Auto-Cable, yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan kendaraan bermotor, dan dengan tegangan kerja 12/24 volt DC. Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel,dan tebal dari isolasi terhadap konduktornya (tembaga/aluminium) hanya setebal 0.5mm-1mm .Untuk kabel yang tebalnya 8mm (8AWG), tebal/diameter kawat konduktor di dalamnya sekitar 6mm-7mm  saja.

Ukuran standar AWG (American Wire Gauge) dengan standar Metric (mm2)
No
AWG
Metric
1
20
0.5 mm
2
18
0.8 mm
3
16
1 mm
4
14
2 mm
5
12
3 mm
6
10
5 mm
7
8
8 mm
8
6
13 mm
10
4
19 mm
11
2
32 mm
12
0
52 mm
Tabel Standar AWG vs Metric

Kabel listrik rumah sebaiknya digunakan untuk kabel listrik kendaraan bermotor, karena spesifikasi lebih rendah/kecil dari spesifikasi kabel untuk kendaraan bermotor.
Gambar Kabel Listrik Rumah Tangga

Auto-cable mempunyai isolasi yang tahan terhadap suhu panas dan minyak/oli. Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di dalamnya. Jika kabel listrik mobil mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/oli maka bisa mengakibatkan korslet

Gambar  Auto-cabel

Gunakanlah auto-cable untuk keperluan pelistrikan kendaraan. Auto-Cable diperjual-belikan di toko asesoris atau onderdil otomotif. Ada banyak macam kualitas kabel, pilihlah yang isolasi luarnya mengkilap atau halus, ada tulisan merek kabel (tidak polos), isi kawat konduktor berbahan dasar tembaga murni mengkilap dan tebal. Mudah ditekuk / lentur.

Menentukan Ukuran Kabel,
Untuk  mengaplikasi kabel mobil di kendaraan bermotor, ukuran kabel  harus tepat agar aman dan kabel dapat bekerja dengan baik. Misalnya jika menggunakan Aki bertegangan 12 VOLT, perlu dihitung arus yang mengalir, daya yang ada, dan panjang kabel yang digunakan harus sesuai/mendekati table standar “Diameter Kabel Terhadap Panjang Kabel” yang sudah ditetapkan.

Gambar Tabel Standar Ukuran Tabel

Perancang kabel kendaraan harus memperhitungkan panjang kabel dan tebal kabel  yang  akan digunakan pengkabelan kendaraan bermotor. Dan juga diperhitungkan panjang kabel yang diperlukan untuk menyambung setiap spare part dengan spare part lainnya.Panjang kabel, mempengaruhi besarnya kerugian tegangan, karena terdapat resistansi pada kawat konduktor dari kabel. Kawat yang digunakan ada dua macam, yaitu berbahan dasar tembaga murni dan aluminiumn dan yang terbaik adalah yang berbahan dasar tembaga. Tebal kabel berbanding terbalik dengan panjang kabel, dimana semakin tebal suatu kabel akan semakin besar pula arus listrik yang dihantarkan dengan kerugian yang kecil.
###